Doa Anak Yatim Jadi Kekuatan Sriwijaya
Sekitar dua puluh menit sebelum rombongan Sriwijaya FC tiba, kiper Ferry Rotinsulu sudah berada di Panti Asuhan Ikatan Amal Sosial (Ikas), di Jl Alamsyah Ratu Prawira Negara Musi II, Kamis (19/1/2012).

Dia begitu akrab dengan 40-an anak panti dan pengurus. Tidak ada kesan canggung dari pria asal Palu ini. Maklum, dia begitu akrab lantaran sejak 2006 lalu, menjadi pembina sekaligus teman bagi pengurus dan anak-anak. Menurut anak-anak dan para pengurus, jika tidak ada pertandingan, hampir setiap minggu dia bersama istrinya, Annisa Katarima berkunjung.

"Dia rajin ke sini, istrinya juga, karena dia memang suka dengan anak-anak, kalau tidak ada pertandingan, dia ke sini melihat anak-anak," kata salah seorang pengurus Ikas, Leni.

Indra (8), salah seorang anak Ikas mengatakan, Ferry memang rajin berkunjung. Kedatangannya menghibur anak-anak lainnya."Dia rajin berkunjung ke sini, kami semua memang suka bola, apalagi hari ini hari spesial karena semua pemain datang," jelas Dimas.

Begitulah Ferry, dibalik penampilannya yang garang ketika di lapangan, dia sangat menyukai anak-anak dan sangat tersentuh melihat mereka menderita."Saya merasa terpanggil melihat mereka. Saya sering ke sini, istri, dan keluarga juga," jelas Ferry.

Kiper andalan SFC ini mengakui, sebagai orang perantauan dia merasa memiliki Ikas, dia sangat dekat karena dengan Hj Ayunis, pemilik panti asuhan, sudah dianggap ibunya sendiri."Saya sama seperti anak-anak di sini, karena ibu Ayunis seperti ibu saya dan juga saya sudah dianggapnya anak," jelas Ferry.

Pemilik tinggi 182 cm ini mengaku, tahun 2006 lalu, dia berkenalan dengan Ayunis dan kemudian berkunjung ke Ikas. Hatinya tergetar melihat anak-anak yang sebagian tidak memiliki ayah atau ibu, bahkan sudah yatim piatu."Saya merasa terpanggil dan tidak tahan melihat penderitaan mereka," jelas Ferry.

Satu yang pasti bagi Ferry, bersama anak-anak dan berkunjung ke Ikas adalah hiburan baginya dan bisa berbagi. Dia pun mengatakan, doa anak yatim dan restu mereka seperti suplemen, menjadi kekuatan yang tidak terlihat bagi siapapun termasuk SFC.

"Makanya saya bangga ketika SFC mau berkunjung ke sini, semoga dengan doa bersama ini kami bisa menang di Papua dan mendapatkan poin," jelas Ferry.

Menurut dia, anak-anak panti asuhan Ikas sangat menggemari bola. Dulu di sini ada 50 lebih dan mereka rata-rata suka bola. Sekarang sudah ada yang tamat kuliah atau SMA dan sudah bekerja, sehingga tidak lagi tinggal di panti, tetapi mereka tetap ingat dan kasih sumbangan ke panti."Mereka semua suka bola," jelas Ferry.

0 komentar: